Langsung ke konten utama

Contoh laporan prakerin budidaya tanaman durian


LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI
UPTD BALAI BENIH TANAMAN HORTIKULTURA DAN PLASMA NUTFAH

Jl.Koridor RAPP KM.5 PKL.KERINCI

PEMBIBITAN DAN PERBANYAKAN TANAMAN DURIAN


Hasil gambar untuk logo smkn 1 pkl.kerinci

  


Disusun oleh :
Nama : CITRA DWI HANJANI
NIS : 182689
Kelas : XII ATP



AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
SMK NEGERI 1 PKL.KERINCI
TERAKREDITASI “A”

JL.HANGTUAH SP 6 DESA MAKMUR 

 LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


Judul:

PEMBIBITAN DAN PERBANYAKAN TANAMAN DURIAN

 Tempat :

UPTD BBTH DAN PLASMA NUTFAH
Jl.Koridor RAPP KM.5 PKL.KERINCI

Pada Tanggal..............Bulan..............Tahun 20........

Disetujui oleh :     
                                          
PEMBIMBING SEKOLAH              PEMBIMBING DU/DI
                                                                                   


TUTI ASMIATI, S.HUT.MP                 APEN TARUNA   


Diketahui oleh:

Plt.Kepala UPTD BBTH            KEPALA SMK NEGERI 1 
PLASMA NUTFAH                     PANGKALAN  KERINCI            



MUHAMMAD TAUFIK, SP            NURASIAH, M.Pd                                                

                                                                  
                         KATA PENGANTAR


       Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan taufik-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat laporan dan penyusun juga sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini.
     Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di sekolah, maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia industri. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.
     Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini, diantaranya:
  1. Ibu NURASIAH, M.Pd.,selaku Kepala SMK N 1 PKL.KERINCI.
  2. Ibu TUTI ASMIATI, S.HUT.MP., selaku Pembimbing dan ketua jurusan dari pihak sekolah..
  3. Bapak MUHAMMAD TAUFIK,SP., selaku pimpinan dari UPTD BBTH dan PLASMA NUTFAH.
  4. Bapak APEN TARUNA , selaku Pembimbing dari pihak perusahaan.
  5. Rekan se-angkatan.
     Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembang. Sekali lagi penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Aamiin.
                                                                                   PANGKALAN KERINCI,                    

  Penulis
                                   DAFTAR ISI


. 7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman durian adalah jenis pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran tidak tergantungmusim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru yang terjadi setelah masaberbuah selesai. Ketinggian tanaman dapat mencapai 25-50m, tergantung spesiesnya. Pohon durian memiliki banir (akar papan). Kulit batang berwarna coklat kemerahan, mengelupas takberaturan. Tajuknya rindang dan renggang.
Durian berkembang menjadi komoditas komersial yang penting di tiga negara yaitu Thailand, Indonesia dan Malaysia. Negara lain yang juga membudidayakan durian ialah Filipina,Vietnam, Brunai Darussalam dan Australia bagian utara.Tanaman ini juga ditemukan di Myanmar, India dan Srilangka, bahkan di jumpai di Hawaii dan Dominica.
Kriteria buah durian yang disukai konsumen yaitu ukuran buah sedang (1,6-2,5 kg/buah),rasa manis, tekstur pulen, daging buah tebal, dan biji kecil. Upaya memperoleh varietas durian yang memenuhi kriteria tersebut dapat dilakukan melalui seleksi dari sumber daya genetik yang berlimpah di Indonesia dan persilangan antar varietas (intra-species) maupun antar spesies (inter-species).Untuk memperoleh varietas unggul baru durian diperlukan tahapan yang panjang dan waktu yang cukup lama, antara 6-15 tahun.
Syarat Tumbuh Optimal Tanaman Durian
Menurut Ivanastuti (2015) syarat tumbuh bagi durian yaitu berada pada curah hujan maksimum berkisar antara 3.000-3.500 mm/tahun dan minimal 1.500-3.000 mm/tahun.

 Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20-30°C. Pada suhu 15° C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35° C daun akan terbakar.
Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas berbutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi. Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6-6,5. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang. Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m.dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis dari pada lahan yang datar rata.

1.2. Manfaat dan Tujuan

            1. Manfaat
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengkarakterisasi morfologi tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) Kultivar Belimbing dan terdatanya plasma nutfah lokal Indonesia.
2.Tujuan
Penelitian ini bertujuan melakukan karakterisasi morfologi tanaman durian (Durio zibethinus Murr). Kultivar Belimbing Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

BAB II
BUDIDAYA TANAMAN DURIAN


A. Pembibitan dan perbanyakan tanaman durian
            1. Pembibitan tanaman durian
·         Siapkan Bibit Unggul
Dapatkan durian dengan jenis yang ingin ditanam. Dapatkan durian yang mahal sekalian tapi terbukti rasanya enak. Kemudian bijinya dikumpulkan semua.
·         Bersihkan Biji
Bersihkan biji-biji durian yang telah dikumpulkan. Cuci bersih hingga tidak tersisa lagi daging durian pada bijinya.
·         Pilih Benih yang Bagus
Pilih biji dengan ukuran terbesar dan berisi
·         Simpan Bibit Durian
Ada dua opini mengenai ini. Pisahkan biji dalam 2 kelompok. Yang pertama tempatkan biji durian pada tempat kering. Yang kedua letakkan biji durian pada tempat lembab. Simpan selama 2-4 minggu. Selanjutnya baru bisa disemai.
·         Bibitkan Pada Polybag
Pada tahap ini sudah saatnya memindahkan biji pada polybag. Siapkan sejumlah polybag sesuai jumlah biji yang disiapkan. Polybag tadi diisi dengan tanah dan pupuk. Taruh biji dengan posisi tegak.


2.Perbanyakan tanaman durian
a.  Okulasi
Biji durian yang akan diokulasi wajib berasal dari biji yang sudah tua dan masih terlihat sehat. Kemudian dari induk yang sehat, subur dan memiliki sistem perakaran yang baik serta produktif. Biji yang di tumbuhkan, pilihlah bibit yang tumbuhnya dengan sempurna. Setelah pertumbuhan 8-10 bulan baru dapat Anda lakukan perbanyakan tanaman durian secara okulasi dengan cara berikut:
  • Kulit batang dapat di sayat pada bagian atas matanya dengan jarak 1 cm. Pilih mata tunas yang jaraknya 20 cm dari dari permukaan tanah.
  • Sayatan di lakukan secara melintang, kulitnya di kupas kebawah dengan ukuran 2-3 cm. Sehingga akan terlihat seperti lidah.
  • Kulit yang terlihat seperti lidah tersebut, Anda potong 2/3 nya.
  • Bagian sisipan mata yang diambil dari induk pohon di bagian atas (dibentuk seperti perisai) diantara kulit. Setelah selesai melakukan okulasi, 2 minggu setelah itu periksa bagian perisai mata tunas sudah berwarna hijau atau belum, jika sudah berwarna hijau hal tersebut mengisyaratkan bahwa proses okulasi telah berhasil. Akan tetapi jika warnanya kecoklatan berarti proses okulasi gagal.
b. Sambung pucuk
Sambung pucuk adalah adalah teknik menggabungkan batang bawah/understam dengan batang bagian atas/entres agar nantinya tercipta tanaman baru dengan perpaduan antara sifat batang bagian bawah dengan sifat batang bagian atas. Pada tanaman durian, perbanyakan bibit bisa menggunakan mata tunas/okulasi dan penyambungan tunas/sambung pucuk.
Untuk menghasilkan bibit unggul, sebaiknya ikuti langkah-langkah untuk mempersiapkan batang bawah seperti berikut ini (sama seperti perbanyakan bibit dengan biji) : lakukan seleksi biji, rendam biji dalam larutan Atonik 0,1 %, siapkan media untuk menanam, boleh di bedengan atau di polibag pun tak apa.
Pastikan media berupa campuran tanah dan juga pupuk kandang 1 : 1. Setelah medianya disiapkan maka sebaiknya dilakukan penanaman biji, caranya benamkan biji ke dalam media. Lakukan perawatan yang mencakup pemupukan secukupnya, penyiraman sesuai aturan, juga lakukan pengendalian hama dan penyakit. Kemudian setelah tinggi bibit yang berumur 2 hingga 4 bulan, kurang lebih tinggi 40 sampai 50 cm, maka bibit sudah siap untuk disambungkan.
Kemudian beralih pada batang atas (entres/scion) yag merupakan bagian atas atau tajuk tanaman yang nantinya akan menghasilkan buah yang berkualitas unggul. Jadi tanaman yang nantinya akan digunakan sebagai batang atas harus dipilih yang sekiranya mampu tumbuh kompak dengan batang bawahnya, jadi batang atas pun mampu menyatu dan akhirnya dapat berproduksi dengan optimal (kompatibel) serta tidak akan menimbulkan pengaruh negatif (inkompatibel). Pastikan cabangnya berasal dari pohon yang sehat, dengan pertumbuhan yang normal, juga memiliki daya tahan yang baik terhadap hama dan penyakit, selain itu juga harus berasal dari pohon induk yang memiliki sifat yang benar-benar unggul.
Ketahui syarat pucuk yang akan dijadikan entres untuk penyambungan yaitu sebagai berikut ini :
  • Pucuknya tidak sedang berdaun muda (tumbuh aktif)
  • Tidak memiliki cabang
  • Harus sehat
  • Pastikan telah dilakukan perompesan daun
Peralatan sebagai berikut ini:
  • Alat pemotong yang tajam berupa silet atau cutter
  •  Siapkan juga plastik untuk untuk sungkup pucuk sambungannya nanti
  • Tali rafia atau tali plastik secukupnya


Langkah-langkah untuk melakukan sambung pucuk sebagai berikut ini :      
Ambil batang bawah yang sudah siap untuk disambungkan, lalu dipotong 10 hingga 20 cm dari permukaan tanah. Setelah itu permukaan batang yang telah dipotong kemudian belah ke bawah sepanjang 1 atau  2 cm menjadi dua bagian yang sama besar, pucuk yang akan disambungkan, harus sama besar dan disayat kiri dan kanannya sepanjang satu atau dua centi. Pastikan permukaan sayatan jangan terkena tangan.
Kemudian pangkal pucuk yang telah disayat itu lalu dimasukkan pada celah ujung pangkal batang bawahnya sampai semua bekas sayatannya itu tertutup dan pastikan posisi sambungannya harus kulit bertemu kulit. Jika pucuk sudah dimasukkan pada batang bawah, segera lakukan pengikatan dengan menggunakan tali yang telah tersedia. Ingatlah bahwa arah pengikatan dari bawah ke atas dan ikatannya harus kuat tak boleh terlalu lemah.
Setelah itu lakukan penyungkupan dengan menggunakan plastik bening, satu per satu. Setelah dilakukan penyungkupan, kemudian hasil sambungan
tersebut bisa disimpan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung. Kemudian jika tidak hujan, maka lakukan penyiraman satu kali sehari saja, supaya tanah polibag tetap lembap.
Jika pada umur 3 atau 4 minggu sambungan hidup  entresnya berwarna hijau, maka sungkup bisa dibuka. Tetapi jika entresnya kering, maka sambungannya gagal.
A.   Pengolahan lahan.
  1. Lahan dibersihkan dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar, kemudian dibajak/dicangkul
  2. Di sekitar kebun perlu dibuat saluran drainase guna menghindari adanya genangan.
  3. Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum musim hujan.
B.   Penanaman.
  1. Jarak tanam 10 x 10 M untuk jenis durian genjah, dan 12 x 12 M untuk jenis durian sedang dan dalam.
  2. Lubang tanam dengan ukuran 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau  disesuaikan  dengan  jenis  tanah  dan  kondisi  lahan,  tanah galian bagian atas (20 cm) dipisahkan dengan tanah galian bagian bawah dan dibiarkan selama 2-3 minggu.
  3. Lubang  tanam  ditutup  kembali,  dengan  tanah  galian  atas  lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur dengan pupuk organik/pupuk kompos sebanyak +  30 kg/lubang.
  4. Penanaman dilakukan awal musim hujan pada sore hari agar bibit yang sudah ditanam tidak langsung terkena matahari.
  5. Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat pada batang kayu/bambu agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus.
  6. Bibit    yang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sengatan matahari curah hujan yang lebat. Naungan dapat dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan.
  7. Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, agar kelembaban tanah dapat stabil.
C. Pemupukan   pada   tanaman   yang   belum   berbuah, dilakukan dengan dosis    
    a.  Pemupukan  NPK  (15:15:15)  dilakukan  2  kali/tahun,  dengan dosis sbb:
  1. Tanaman  umur  1  tahun,  dosis  pupuk  NPK  40  -  80  gr/pohon/tahun.
  2. Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 - 300 gr/pohon/tahun.
  3. Tanaman umur 3 - 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 - 600 gr/pohon/tahun.
b.  Pupuk organic/kompos/pupuk kandang diberikan setahun sekali pada akhir                  musim hujan dengan dosis minimal 15-20kg/pohon.   4.   Pemupukan  pada  tanaman  yang  sudah  menghasilkan/berbuah, dengan dosis/pohon sbb :
a.       Sesudah pemangkasan, pupuk organik 40-60 kg, urea 670 gr, SP-36 890 gr, KCl 530 gr
b.      Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265gr
c.       Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr
d.      Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr
e.       Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36 650 gr,  KCl 150gr.
D. Pemeliharaan.
  1. Penyiangan, dilakukan   untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman (1 m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
  2. Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :
a.       Tahap  awal  pertumbuhan  penyiraman  dilakukan  setiap  hari pagi dan sore hari, tetapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama (terlalu basah).
  1. Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12 L/hari.
  2. Setelah  tanaman  berumur  satu  bulan  penyiraman  dilakukan 3x/minggu. Jika tanaman sudah berbuah, penyiraman harus diperhatikan karena kalau kekurangan air dapat mengakibatkan kerontokan buah.
  3. Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen karena diperlukan untuk memulihkan kondisi tanaman menjadi normal kembali.
E. Hama dan Penyakit
1. Hama
a)    Penggerek buah (Jawa : Gala-gala), bagian yang diserang buah. Gejala, buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    membungkus/membrongsong buah terpilih sejak dini
•    pengasapan   di   bawah   pohon   pada   sore   hari   untuk mengusir imago
2)    Mekanis yaitu, mengumpulkan buah yang terserang hama dan gugur untuk dimusnahkan/dikubur
3)    Biologis yaitu, menggunakan semut rang-rang untuk mengusir imago atau menggunakan musuh alami lain yaitu lalat Tachinidea (Argyroplax basifulfa), Ventura, sp.
4)    Kimiawi  yaitu,  penyemprotan  insektisida,  seperti  Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.
a)    Kutu loncat durian, bagian yang diserang daun.
Gejala : kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya terhambat.            
b)    Rayap, bagian yang terserang batang.
Gejala : adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di batang.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
Kultur teknis yaitu, membersihkan kebun dari sisa bonggol kayu atau gulma dan membersihkan batang tanaman dari alur/terowongan rayap.
c)    Kumbang daun dan buah muda.
Gejala : adanya perubahan warna pada bagian yang terserang (warna perunggu) serta permukaan atas daun terdapat bercak berwarna kekuningan.
Pengendalian dilakukan dengan cara:
1)    Biologis, menggunakan  musuh  alami  predator  dari  Fam. Coccinellidae dan Chrysophidae.
2)    Kimiawi, aplikasi  akarisida  Antimit  570  EC  (bahan  aktif progargit) dosis 7 cc/liter.
d)    Kutu dompolan, bagian yang terserang bunga dan buah.
Gejala : bunga dan buah muda yang terserang menjadi gugur. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    Pemupukan dan pengairan yang seimbang, sesuai rekomendasi
•    hindarkan tanaman durian dari tanaman inang hama
2)    Mekanis  yaitu,  sanitasi  lingkungan  dengan  memusnahkan bagian tanaman yang terserang  dan membersihkan gulma di sekitar tanaman. 3)    Biologis yaitu,
•    pemanfaatan musuh alami seperti semut hitam, cendawan parasit Empusa fresenil, atau predator Cryptolaemus montrouzieri
•    penggunaan insektisida botani seperti larutan umbi bawang putih dicampur cabai
4)    Kimiawi yaitu,
•    aplikasi  insektisida  bila  dijumpai  kerusakan  buah  20% setelah penjarangan ketiga
·         mencegah datangnya semut yang membawa kutu, dengan cara melilitkan kain, yang telah dibasahi insektisida, pada batang/cabang tanaman.
e)    Tupai, bagian yang terserang buah.
Gejala  :  bagian  permukaan  kulit  buah  rusak  sampai  bagian daging buah.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Mekanis yaitu,
•    melakukan pembersihan tanaman terutama pada bagian yang menjadi sarang tupai
•    mengusir tupai dengan cara gropyokan, perangkap,atau menembak dengan senapan angin
2)    Kimiawi yaitu, dengan umpan buah-buahan yang sudah diberi racun, seperti Klerat atau Furadan.
2.Penyakit

a)    Phytopthora parasitica dan Pythium complectens, bagian yang terserang buah.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk
•    upayakan  drainase yang  baik  agar  tanah  tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan
2)    Mekanis yaitu, pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar.
b)    Jamur upas, bagian yang diserang cabang tanaman.
Gejala : pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang- benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu dan masuk ke dalam kulit dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
Kultur teknis yaitu, memangkas bagian tanaman yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban
c)    Busuk buah.
Gejala awal serangan terdapat bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk pada bagian yang  terserang  terbentuk  miselium  dan  sporangia  berwarna putih.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    Perbaikan drainase supaya tanah tidak terlalu basah/lembab
•    areal pertanaman dibersihkan dari tanaman inang patogen seperti pepaya, nenas, jeruk dan coklat.
2)    Mekanis yaitu,
•    memangkas daun dan dahan yang kurang diperlukan untuk mengurangi kelembaban.
•    pemusnahan buah yang terserang penyakit
•    menghindari buah hasil panen bersentuhan dengan tanah
•    tinggi cabang terbawah minimal 1 m.
d)    Busuk akar.
Gejala : timbulnya bercak nekrotik pada akar lateral dimulai dari bagian  ujung;  pada  tingkat  serangan  yang  tinggi,  di  atas permukaan tanah terdapat ujung cabang pohon yang mati, diikuti dengan berkembangnya dari cabang  di bawahnya,  daun  layu dan gugur.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    perbaikan drainase agar tanah tidak terlalu lembab/basah
•    penggunaan batang bawah yang tahan penyakit
2)    Mekanis yaitu,
•    menghindari luka mekanis pada bagian akar dan pangkal batang pada waktu pemeliharaan tanaman
•    membongkar (eradikasi) tanaman yang terserang berat dan akarnya dimusnahkan
3)    Kimiawi yaitu, menggunakan fungisida sistemik dengan cara dikocorkan atau diinfuskan ke akar
e)    Bercak daun.
Gejala  :  adanya  bercak-bercak  kecil  basah  pada  daun  yang semakin melebar, daun kemudian mengering dan gugur. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu, memperlebar jarak tanam.
2)    Kimiawi yaitu, penyemprotan fungisida dan penyiraman yang teratur sejak dari pembibitan.
F. Panen dan pasca panen
1. Panen
a. Ciri dan Umur Panen
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah.
Warna durian yang hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya.
Buah yang sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat.
Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar
dentang udara antara isi dan kulitnya.

b.Cara Panen
Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak langsung jatuh,

 kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat diambil dalam keadaan utuh. Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau tajam.

Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di tempat ini terdapat bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya. Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ketanah. Durian yang jatuh ketanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol dan asam.

c. Prakiraan Produksi

Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir perpohon
pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah yang lebihbanyak lagi maka bobot buah akan turun.

2 .Pasca panen
a. Pengumpulan

Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dengan warna tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik dapat diperbaiki pada tahun berikutnya.

b. Penyortiran dan Penggolongan
Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi
perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim, terutama bila buah iniakan dijual atau diekspor.

c. Penyimpanan

Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran yang
menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air yang telah diberi fungisida Aliette 800 WP yang berbahan aktif Aluminium tris
(Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan pencelupan ini adalah untuk menghindari
serangan busuk buah yang disebabkan oleh jamur Phytophtora sp selama pemeraman dan transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya
dimasukkan ke dalam gudang yang cukup mendatangkan penerangan.

 d.Pengemasan dan Pengangkutan

Buah durian yang akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah dibungkus kantong plastik dan diikat dengan tali rafia Setiap kantung plastik berisisatu butir buah durian. Buah yang sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dengan kantung kertas semen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat dengan lakban (perekat plastik) tebal yangtidak mudah robek jika terkena gesekan. Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi
udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau, sehingga
tidak ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dengan udara luar maka
jika di dalam ada durian yang matang baunya tidak tercium menyengat sampai
keluar
                                                                      BAB III
                                                                PEMBAHASAN


A. Pembibitan dan perbanyakan tanaman durian
            1. Pembibitan tanaman durian
·         Siapkan Bibit Unggul
Dapatkan durian dengan jenis yang ingin ditanam. Dapatkan durian yang mahal sekalian tapi terbukti rasanya enak. Kemudian bijinya dikumpulkan semua.
·         Bersihkan Biji
Bersihkan biji-biji durian yang telah dikumpulkan. Cuci bersih hingga tidak tersisa lagi daging durian pada bijinya.
·         Pilih Benih yang Bagus
Pilih biji dengan ukuran terbesar dan berisi. Saat ini telah diperoleh beberapa biji pilihan terbaik.
·         Simpan Bibit Durian
Ada dua opini mengenai ini. Pisahkan biji dalam 2 kelompok. Yang pertama tempatkan biji durian pada tempat kering. Yang kedua letakkan biji durian pada tempat lembab. Simpan selama 2-4 minggu. Selanjutnya baru bisa disemai.
·         Bibitkan Pada Polybag
Pada tahap ini sudah saatnya memindahkan biji pada polybag. Siapkan sejumlah polybag sesuai jumlah biji yang disiapkan. Polybag tadi diisi dengan tanah dan pupuk. Taruh biji dengan posisi tegak.

2.Perbanyakan tanaman durian
a.  Okulasi
Biji durian yang akan Anda okulasikan wajib berasal dari biji yang sudah tua dan masih terlihat sehat. Kemudian dari induk yang sehat, subur dan memiliki sistem perakaran yang baik serta produktif. Biji yang Anda tumbuhkan, pilihlah bibit yang tumbuhnya dengan sempurna. Setelah pertumbuhan 8-10 bulan baru dapat
Anda lakukan perbanyakan tanaman durian secara okulasi dengan cara berikut:
  • Kulit batang dapat Anda sayat pada bagian atas matanya dengan jarak 1 cm. Pilih mata tunas yang jaraknya 20 cm dari dari permukaan tanah.
  • Sayatan Anda lakukan secara melintang, kulitnya Anda kupas kebawah dengan ukuran 2-3 cm. Sehingga akan terlihat seperti lidah.
  • Kulit yang terlihat seperti lidah tersebut, Anda potong 2/3 nya.
  • Bagian sisipan mata yang Anda ambil dari induk pohon di bagian atas (Anda bentuk seperti perisai) diantara kulit. Setelah Anda selesai melakukan okulasi, 2 minggu setelah itu Anda periksa bagian perisai mata tunas sudah berwarna hijau atau belum, jika sudah berwarna hijau hal tersebut mengisyaratkan bahwa proses okulasi Anda telah berhasil. Akan tetapi jika warnanya kecoklatan berarti proses okulasi Anda gagal.
b. Sambung pucuk
Sambung pucuk adalah adalah teknik menggabungkan batang bawah/understam dengan batang bagian atas/entres agar nantinya tercipta tanaman baru dengan perpaduan antara sifat batang bagian bawah dengan sifat batang bagian atas.
Pada tanaman durian, perbanyakan bibit bisa menggunakan mata tunas/okulasi dan penyambungan tunas/sambung pucuk.
Untuk menghasilkan bibit unggul, lakukan seleksi biji, rendam biji dalam larutan Atonik 0,1 %, siapkan media untuk menanam. Pastikan media berupa campuran tanah dan juga pupuk kandang 1 : 1. Setelah medianya disiapkan maka sebaiknya dilakukan penanaman biji, caranya benamkan biji ke dalam media. Lakukan perawatan yang mencakup pemupukan secukupnya, penyiraman sesuai aturan, juga lakukan pengendalian hama dan penyakit. Kemudian setelah tinggi bibit yang berumur 2 hingga 4 bulan, kurang lebih tinggi 40 sampai 50 cm, maka bibit sudah siap untuk disambungkan.
Kemudian beralih pada batang atas (entres/scion) yag merupakan bagian atas atau tajuk tanaman yang nantinya akan menghasilkan buah yang berkualitas unggul. Jadi tanaman yang nantinya akan digunakan sebagai batang atas harus dipilih yang sekiranya mampu tumbuh kompak dengan batang bawahnya, nah jadi batang atas pun mampu menyatu dan akhirnya dapat berproduksi dengan optimal (kompatibel) serta tidak akan menimbulkan pengaruh negatif (inkompatibel). Pastikan cabangnya berasal dari pohon yang sehat, dengan pertumbuhan yang normal, juga memiliki daya tahan yang baik terhadap hama dan penyakit, selain itu juga harus berasal dari pohon induk yang memiliki sifat yang benar-benar unggul.
Ketahui syarat pucuk yang akan dijadikan entres untuk penyambungan yaitu sebagai berikut ini :
·         Pucuknya tidak sedang berdaun muda (tumbuh aktif),  harus sehat
·         Pastikan telah dilakukan perompesan daun
Peralatan sebagai berikut ini:
  • Alat pemotong yang tajam berupa silet atau cutter,
  • Siapkan juga plastik untuk atau untuk sungkup pucuk sambungannya nanti
  • Tali plastik untuk mengikat
Kemudian beralih pada tahapan atau langkah-langkah untuk melakukan sambung pucuk sebagai berikut ini :
Ambil batang bawah yang sudah siap untuk disambungkan, lalu dipotong 10 hingga 20 cm dari permukaan tanah. Setelah itu permukaan batang yang telah dipotong kemudian belah ke bawah sepanjang 1atau  2 cm menjadi dua bagian yang sama besar, pucuk yang akan disambungkan, di sayat menyerupai kampak atau huruf V. Kemudian pangkal pucuk yang telah disayat itu lalu dimasukkan pada celah ujung pangkal batang bawahnya sampai semua bekas sayatannya itu tertutup dan pastikan posisi sambungannya harus kulit bertemu kulit. Jika pucuk sudah dimasukkan pada batang bawah, segera lakukan pengikatan dengan menggunakan tali yang telah tersedia. Ingatlah bahwa arah pengikatan dari bawah ke atas dan ikatannya harus mantap, tak boleh terlalu kuat tak boleh terlalu lemah.
Setelah itu lakukan penyungkupan dengan menggunakan plastik bening, satu per satu. Kemudian hasil sambungan tersebut bisa disimpan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung. Sementara itu jika skala besar bisa dibuat naungan. Kemudian jika tidak hujan, maka lakukan penyiraman satu kali sehari saja, supaya tanah polibag tetap lembap.
Jika pada umur 3 atau 4 minggu sambungan hidup  entresnya berwarna hijau, maka sungkup bisa dibuka. Tetapi jika entresnya kering, maka sambungannya gagal.

BAB IV
PENUTUP


4.1. Kesimpulan

Durian (Durio Zibethinus Murr) termasuk dalam familia Bombaceae.Berasal dari daerah tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan berbagai belahan dunia. Pada musim buah durian, berbagai varietas dan tipe diperdagangkan di berbagai pasar dalam negeri. Untuk pasar luar negeri, penyuluhan rekomendasi varietas unggul serta promosi masih perlu ditingkatkan sesuai permintaan pasar. Demikian pula peningkatan adopsi dan aplikasi teknologi budidaya durian di sentra produksi dalam upaya peningkatan mutu buah.

4.2. Saran

            Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan baik dalam bentuk kata-kata maupun kalimat masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan untuk itu kami sangat berharap masukan, kritik maupun saran yang sifatnya membangun guna perbaikan penyusunan makalah kami selanjutnya 

                                      DAFTAR PUSTAKA

AAK. Bertanam Pohon Buah-buahan II. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
AAK. Budi daya Durian. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
Rambe, Sri Suryani Maphilindowati. “ Pasca Panen Buah Durian “. Trubus, 1988
Redaksi Trubus. Berkebun Durian Ala Petani Thailand. Jakarta : Penebar Swadaya, 1998. Mengebunkan Durian Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya, 1997
Baga kaiie, moechd,1984, kebunku buah-buahanku, jakarta indra pres
Syarifudin,2008, Tanaman Unggulan Jakarta : PT Cipta Widya Swara.
Brotur, 2005. Macam Hama Tanaman Durian. Jakarta : Ghalia Indonesia







Komentar

Posting Komentar